Sejarah sebenarnya adalah torehan kisah yang bisa jadi sarana pembelajaran bagi semua. Karena itu, siapa pun penuturnya, asal disampaikan dengan jujur dan apa adanya, pastilah mengandung banyak hal yang bisa dipelajari dan dimaknai.
Namun, tentu, sejarah akan jadi lebih kaya jika dituturkan oleh seseorang yang mengalaminya sendiri. Karena itu, banyak tokoh yang kemudian menyusun puzzle kehidupannya dengan menulis otobiografi. Ini sah-sah saja. Tetapi, jika biografi itu ditulis oleh orang lain, tentu akan jauh lebih kaya dan sarat makna. Sebab, justru dari kacamata orang lainlah, sosok seseorang bisa dikenal seutuhnya. Ibarat saat ingin melihat diri sendiri, kita pasti butuh bantuan cermin.
Fungsi cermin inilah yang diposisikan sangat tepat oleh sang penulis buku Andrie Wongso Sang Pembelajar. Sebagai seorang isteri dari motivator nomor satu Indonesia, Lenny Wongso mampu menulis buku ini dengan sangat cerdas. Ia mengulik sisi kehidupan Andrie yang tak pernah terungkap sebelumnya dengan rangkaian cerita yang sangat inspiratif.
Meski berada sangat dekat dengan figur yang ditulisnya, Lenny Wongso tetap mampu menjaga orisinalitas tulisannya sehingga tak terjebak pada idiom buku motivasi. Bahkan, buku ini justru bisa hadir menjadi semacam kumpulan cerita bersambung yang sangat menarik dibaca oleh siapa saja. Bagaimana kisah awal perjumpaan Andrie dan Lenny yang sangat unik, lucu, dan segar, membuat buku ini mampu membuka berbagai sisi menarik dari seorang Andrie Wongso. Betapa perjuangan cintanya yang sempat ditentang mertua (orangtua Lenny), ternyata justru menumbuhkan semangat juang demi hidup yang membara. Niat membuktikan menjadi yang terbaik, demi sebuah cinta dan harapan, membuat Andrie tumbuh dengan karakter kuat dan semangat yang tak pernah padam.
Hal itu juga yang terlihat dari kisah masa kecilnya yang mungkin terasa sangat pahit. Saking miskinnya, hanya dengan mencium aroma masakan sebuah restoran, Andrie kecil sudah merasakan kenikmatan yang luar biasa. Gemblengan hidup keras dan tekad mengubah nasib inilah yang mampu diungkap Lenny dengan kisah yang bukan hanya menyentuh, tapi sangat memotivasi siapa saja pembacanya.
Berbagai pertanyaan tentang sosok Andrie Wongso terjawab tuntas dalam buku ini. Bagaimana ia yang hanya “SDTT” mampu menyunting gadis keluarga berada yang lulusan sarjana hukum menjadi jelas dalam buku ini. Bagaimana pula kiatnya dalam menjalankan perusahaannya, Harvest dan berbagai usaha lain juga diungkap dengan lebih dalam.
Dari berbagai kisah itulah, kita bisa memetik banyak pelajaran penting dari sepotong sejarah milik seorang Andrie Wongso. Jika judul buku menyebut Andrie Wongso sebagai "Sang Pembelajar", memang itulah dirinya apa adanya. Melalui penderitaan hidup, ia mampu meraih semua impian sehingga dapat meraih keindahan dan nilai terbaik kehidupannya. Tak salah jika kemudian ia mendapat julukan motivator nomor satu Indonesia. Sebab, semua motivasinya muncul dari pengalaman pribadi sehingga ruhnya mampu menusuk hingga ke relung hati setiap pendengarnya.
Buku ini juga menjelaskan bahwa filosofinya "Success is My Right" memang benar-benar murni dari hal yang dialaminya. Selain itu, kesediaannya berbagi semangat dan motivasi, juga menjadi bukti bahwa Andrie Wongso memang layak untuk mendapat satu predikat lagi: Sang Pembelajar Sejati.
Karena itu, membaca buku ini tak lagi hanya membaca semacam pelajaran sejarah, namun membaca kisah pembelajaran hidup senyatanya. Bahwa hidup butuh diperjuangkan, bahwa sukses adalah hak setiap orang, bahwa manusia selayaknya tak boleh berhenti belajar, sebagaimana semangat seorang Andrie Wongso yang terus menyala dalam setiap langkahnya memotivasi bangsa...
Sebelumnya, Andrie Wongso diundang oleh Jaringan RumahUsaha untuk berbagi cerita perjalanan kehidupannya. Andrie Wongso adalah seorang motivator dan public speaker yang terkenal sebagai motivator, di dunia bisnis dia sebelumnya dikenal sebagai Raja Kartu Ucapan dengan label Harvest. Perjalanan kehidupan kemudian memanggilnya untuk menggerakkan bangsa ini keluar dari jurang kemiskinan mental dengan menjadi motivator, selain itu Andrie juga memiliki sebuah slogan semangat yang selalu dikumandangkan yaitu “success is my right!”. Andrie hadir dalam lunch break discussion yang dipandu oleh GM Toko Buku Gramedia Pandanaran, Anton Wahyu. Diskusi yang dilangsungkan di Ruang Serbaguna BLPT Jawa Tengah tersebut dihadiri oleh segenap lapisan masyarakat yang sangat menantikan kehadiran Andrie di Semarang. Beberapa tokoh publik Jawa Tengah tampak hadir antara lain Ir. H. Budi Santoso (Pemimpin Umum Suara Merdeka), Ir. H. Solichedi (Ketua Kadin Jawa Tengah), Drs. Sriyadhi (Kepala Disyankop Provinsi Jawa Tengah), H.M. Soediro Atmoprawiro (tokoh pengusaha dan Ketua DPP Hippi Jawa Tengah), Adi Ekopriyono (Vice Presiden IMA Jawa Tengah) dan tokoh-tokoh komunitas kewirausahaan lainnya dari berbagai kantong komunitas kewirausahaan yang ada di Jawa Tengah.
Andrie pada diskusi tersebut bercerita bagaimana karakter seseorang yang sukses dibangun. Bangunan karakter sukses seseorang selalu melewati kepedihan dan penderitaan hidup yang mendewasakan. Andrie mencontohkan dirinya sendiri yang SDTTSB (Sekolah Dasar Tidak Tamat tapi Sukses Besar). Kehidupan masa kecil yang tidak terlalu menguntungkan di Malang, perjuangan keras mengawali kehidupan di Jakarta hingga ke Hongkong, ia ceritakan secara runtut.
Diceritakannya, desain mental kita yang rapuh selalu mengajarkan kepada diri kita untuk menyerah begitu saja pada kegagalan tanpa pernah mengambil hikmah dan upaya untuk bangkit dari kegagalan tersebut. Cerita terjal Andrie Wongso yang penuh romantika tersebut kemudian menggoda Pemimpin Umum Kantor Berita Suara Merdeka, Ir. Budi Santoso untuk memberikan apresiasi.
Dalam apresiasinya, tokoh pengusaha yang juga anggota DPD RI ini menyampaikan jika hanya dengan sebuah komitmen untuk belajar yang menjadikan seorang Andrie Wongso dan siapapun kita mendapatkan hikmah terbaik dari kehidupan. ”Andrie sudah membuktikan kalau dengan belajar dan kesungguhan hati, apapun akan manis di akhirnya,” ucap penasehat Kadin Jateng ini. Sebagai seorang yang sudah dituakan di dunia bisnis Jawa Tengah, Budi Santoso kemudian berpesan kepada seluruh kaum wirausaha muda yang hadir untuk tekun, berkhidmat, dan terus belajar tanpa henti. ”Hanya itulah yang akan membuat bisnis saya, bisnis kalian, dan bisnis kita semua langgeng dan ”muda” terus,” pesannya.
Koordinator Relawan JRU, iLik sAs mengatakan kegiatan seperti ini adalah sebuah kegiatan rutin dari JRU untuk mewirausahakan masyarakat dan memasyarakatkan kewirausahaan. ”Kami berkomitmen untuk membangun masyarakat wirausaha yang tidak hanya berkualifikasi hebat di hal-hal yang sifatnya teknis tetapi juga memiliki mental dan karakter yang unggul,” ujarnya.
Sharing bersama tokoh-tokoh bisnis seperti ini selalu menjadi salah satu bentuk action riil yang diharapkan membantu peningkatan kapasitas karakter dan mental yang unggul. Forum diskusi dalam rangka membangun mental entrepreneurship ini dilakukan sebagai bagian tanggung jawab sosial (CSR) Komunitas Jaringan RumahUSAHA (JRU).
Diskusi ini kemudian ditutup dengan berfoto bersama dan penyerahan kenang-kenangan dari Andrie Wongso berupa buku biografi Andrie Wongso yang ditulis oleh istri tercinta, Lenny Wongso, Andrie Wongso Sang Pembelajar kepada Ir. Budi Santoso, Ir. Solichedi, Drs. Sriyadhi, iLik sAs, dan H.M. Soediro Atmoprawiro.
suaramedia.com
1 comments:
kk mau join gak ama m-society bagus lo baca ya tutor nya ne link nya m-society.blogspot.com aku gak boong bagus
Post a Comment
Please,Leave your best comment,thank you