Gunung Merapi memuntahkan lava dan awan panas terlihat dari Klaten, Selasa, November 2, 2010.

 Lava pijar terlihat di puncak Merapi.

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas atau wedhus gembel terlihat dari Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (31/10/2010). Saat keluar mulut gunung suhu awan panas bisa mencapai sekitar 300 - 1.100 derajat Celcius dan memiliki kecepatan luncur hingga 300 kilometer per jam. 


 Warga korban letusan Gunung Merapi meninggalkan Posko Pengungsian di TK Kirayan I, Dusun Kirayan, Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta karena pengungsian tersebut penuh, Rabu (3/11/2010) malam. Pengungsian ini di huni oleh korban letusan Gunung Merapi dari enam dusun yaitu Balong, Tangkisan, Plosorejo, Plosokerep, Sambisari, dan Polorejo.
 
 Warga menyaksikan banjir lahar dingin yang melewati Kali Kuning, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (4/11/2010). Banjir lahar dingin tersebut mengakibatkan jembatan dam yang menghubungkan Pakem-Cangkringan jebol.
 Sejumlah warga yang mengungsi terlihat melewati perempatan Kaliurang, Kentungan, Yogyakarta, Jumat (5/11/2010). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memperluas jarak aman bencana menjadi 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi setelah gunung tersebut kembali meletus dini hari. Pengungsian pun dipindahkan ke sejumlah tempat seperti di Stadion Maguwoharjo
 Petugas medis Rumah Sakit Lapangan Dr Moewardi di pos pengungsian Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, merawat warga Desa Sidorejo yang terluka setelah terjadi letusan Gunung Merapi, Rabu (3/11/2010). Sedikitnya 40 warga dirawat jalan akibat sesak nafas setelah menghirup debu vulkanik dan dua orang harus dirujuk ke rumah sakit di Klaten karena menderita patah tulang setelah terjatuh saat terjadi kepanikan warga karena letusan.

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas atau wedhus gembel yang membubung tinggi hingga terlihat di Pasar Butuh, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (4/11/2010) pagi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meningkatkan perluasan radius bahaya dari yang semula 10 kilometer menjadi 15 kilometer dari puncak Gunung Merapi seiring meningkatnya aktivitas gunung tersebut. 
 Lahar dingin mengalir deras melewati Dam Sabo Kali Kuning, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, pascaerupsi Gunung Merapi yang dibarengi hujan deras, Rabu (3/11/2010). Pascaerupsi yang juga menimbulkan luncuran awan panas tersebut, radius Kawasan Rawan Bencana ditingkatkan dari 10 kilometer menjadi 15 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
 
 Jalan Kaliurang tertutup kabut debu

 Warga yang mengungsi terlihat melewati perempatan Jalan Kaliurang, Kentungan, Yogyakarta, Jumat (5/11/2010) dini hari untuk menyelamatkan diri dari letusan Merapi

 Puluhan warga Desa Kendalsari dan Sidorejo dievakuasi ke barak pengungsian Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Klaten, setelah Gunung Merapi kembali meletus, Rabu (3/11/2010). Puluhan warga yang sebelumnya masih tinggal di rumah terpaksa mengungsi karena dampak letusan kali ini mengarah ke kampung mereka. Akibatnya, jumlah pengungsi membludak.

 Kabut tebal menyelimuti kawasan Wukirsari, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (4/11/2010).




sumber:kompas



Related Post:

0 comments:

Post a Comment

Please,Leave your best comment,thank you

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...