Kita berkendara menggunakan GPS agar tak tersesat. Kita mampu meloncat dari satu link ke link yang lain, melakukan scanning pembacaan ketimbang membacanya. Benarkah ponsel pintar malah tak membuat pintar dan membuat bodoh.

Ahli syaraf otak menyatakan bahwa otak lebih lemah dari apa yang pernah dipikirkan oleh seseorang dan pada hasil penelitian menggunakan resonansi magnetik pemindaian imej ditemukan bahwa otak manusia telah berubah ke arah teknologi melalui jemari.
Sebenarnya yang paling penting adalah tidak menghafal fakta melainkan melakukan sintesa terhadap ide
Ian Hickie direktur eksekutif Universitas Sydney menyatakan otak manusia secara teratur terus beradaptasi dengan perubahan termasuk teknologi yang berada di sekitarnya. Hickie yang juga seorang profesor menyatakan Google adalah ancaman karena tak mau menyerah sebagai mesin pencari yang membuat otak tak lagi harus bersusah payah melakukan sejumlah pemikiran atau membiarkan Facebook mengingatkan ulang tahun teman dekat dan tak perlu lagi menyimpannya dalam otak.

"Anda bisa melihatnya sebagai sebuah kebebasan. Ada banyak hal yang membolehkan kita melakukan interaksi dan membebaskan diri dari sebuah keadaan yang seharusnya memerlukan pemikiran," katanya.

Sebenarnya yang paling penting adalah tidak menghafal fakta melainkan melakukan sintesa terhadap ide. "Tak ada masalah orang menggunakan kalkulator jika mereka mengerti dasar matematika. Namun saya khawatir kita telah mengorbankan kemampuan kita untuk berpikir lebih dalam," jelas penulis buku Future Minds, Richard Watson.

Sumber: Sydney Morning Herald/Tribunnews



Related Post:

0 comments:

Post a Comment

Please,Leave your best comment,thank you

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...