MENJADI pribadi yang menarik dan disukai banyak orang karena kebaikan, merupakan dambaan setiap orang. Tapi sebenarnya kita tidak perlu menjadi terlalu baik karena hal itu bisa menjadi bumerang bagi kita sendiri.
Menurut suatu penelitian, menjadi seseorang yang terlalu baik, dapat merusak kehidupan pribadi dan profesional Anda. Hasil studi menyatakan, sikap terlalu baik bisa menghambat seseorang untuk maju, dan mudah dipermainkan orang lain.
Masalahnya, dibandingkan pria, lebih banyak wanita yang memiliki kepribadian terlalu baik ini. Mengapa?
"Wanita dibesarkan dan dilatih untuk menjadi pribadi yang selalu baik dan melakukan hal-hal yang seharusnya dijalani. Mereka kurang dilatih untuk bersikap tegas," kata Kiki Weingarten, dari perusahaan konsultan karir, DLC Executive Coaching and Consulting, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Shine.
Weingarten menambahkan, ketegasan bukan berarti menjadi jahat, kasar atau konotasi negatif lainnya. "Ketegasan berarti mampu berdiri sendiri dengan kemampuan yang dimiliki tanpa menyakiti orang lain atau menjadi jahat," kata Weingarten.
MENJADI pribadi yang menarik dan disukai banyak orang karena kebaikan, merupakan dambaan setiap orang. Tapi sebenarnya kita tidak perlu menjadi terlalu baik karena hal itu bisa menjadi bumerang bagi kita sendiri.
Menurut Craig English, salah satu penulis "Anxious To Please: 7 Revolutionary Practices For The Chronically Nice", Anda termasuk orang yang terlalu baik apabila :

1. Anda sering merasa khawatir terhadap suatu hal, dan itu tampak normal
2. Anda sering tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan
3. Anda sering minta maaf padahal tidak melakukan kesalahan
4. Keadaan emosi Anda mengikuti pasangan (jika pasangan Anda tidak bahagia, Anda juga tidak bahagia).
5. Anda tidak dapat mempertahankan perasaan romantis, dan bahkan tidak bisa memulainya
6. Anda selalu merasa merindukan sesuatu/seseorang.

Weingarten mengatakan sebanyak 99,9 persen dari klien wanitanya mengalami masalah sama, yaitu memiliki pribadi yang terlalu baik. Ia menyarankan untuk belajar mengetahui apa yang sebenarnya mereka inginkan, bukan langsung berpikir: "Tetapi dia ingin aku melakukan.... " atau "Mereka tidak akan menyukaiku jika...".
Sebenarnya bukan masalah besar jika mengecewakan seseorang. Tetapi, hal yang harus dipelajari adalah menerima atau bertoleransi dengan reaksi orang lain yang tidak puas atau tidak menyukai Anda.

sumber:Tribunnews



Related Post:

0 comments:

Post a Comment

Please,Leave your best comment,thank you

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...